Rambut dan Kondisioner
Rambut
A. Pendahuluan
Kutikula adalah lapisan luar batang
rambut. Integritas dan kesehatan kutikula menentukan penampilan rambut kepala.
Ciri-ciri rambut yang sehat, seperti lembut, berkilau, dan lentur, semua itu
ditentukan terutama oleh perawatan permukaan rambut yang kita lakukan.
Kondisioner rambut merawat permukaan luar rambut.Kilauan rambut adalah hasil dari pantulan
cahaya pada setiap rambut. Jika ada kerusakan pada permukaan rambut, maka
pantulan cahaya hanya akan sedikit terpantul dan rambut mulai kehilangan sinar
dan kilauannya. Dan jika permukaan rambut mengalami kerusakan maka batang
rambut mengembangkan muatan elektrostatik negative sepanjang rambut tersebut.
Akibat muatan listrik, rambut saling tolak, yang membuat rambut sangat sulit
disisir dan diatur. Kelembutan dan kehalusan rambut
dianggap berhubungan dengan susunan kutikula. Kutikula normal dan sehat
terlihat seperti susunan genteng. Jika kutikula rusak, permukaan batang rambut
menjadi tidak beraturan dan tidak terorganisir, dan rambut menjadi lebih kasar
dan kesat. Rambut menjadi lebih rapuh, dan ujungnya cenderung rusak dan bercabang.
B. Pencetus
Kerusakan Rambut
Faktor kerusakan rambut dapat berasal
dari kondisi dalam tubuh seperti hormonal dan faktor lingkungan. Pencetus
kerusakan rambut yang berasal dari lingkungan diantaranya:
1.
Sering mencuci rambut yang terlalu sering
2.
Terlalu sering menyisir dan menyikat rambut
3.
Terlalu sering menggunakan pengering rambut
4.
Perming. Perming adalah suatu metode pengeritingan rambut secara
digital.
5.
Pencelupan dengan pewarna permanen
6.
Pemutihan dan,
7.
Paparan kondisi lingkungan tertentu, seperti radiasi matahari,
angin, dan berenang
Semua aktivitas di atas merusak
kutikula batang rambut. Akibatnya, rambut menjadi kasar, kehilangan
keharumannya, menjadi kaku dan rapuh, dan lebih sulit disisir dan diatur.
Daftar di atas mengacu pada agen atau aktivitas yang mempengaruhi rambut bagian
luar, yang berada di atas permukaan kulit. Semua agen ini merusak lapisan
keratin yang mati dari batang rambut, namun biasanya tidak berpengaruh pada sel
rambut di dalam folikel rambut. Oleh karena itu mereka biasanya tidak
berpengaruh pada pertumbuhan rambut, sehingga setelah terpapar zat perusak di
atas, saat rambut tumbuh, secara bertahap akan mendapatkan kembali penampilan
aslinya dan sehat.
Meski begitu, jika aktivitas di atas
berlebihan, beberapa kerusakan bisa terjadi pada sel hidup di dalam folikel,
yang akan mempengaruhi pertumbuhan rambut. Misalnya, penggunaan pengering
rambut yang berlebihan dapat mengakibatkan pemanasan area, yang dapat merusak
sel-sel hidup di folikel rambut. Aktivitas yang cenderung menarik rambut, atau
meletakkannya di bawah ketegangan, juga bisa menyebabkan kerusakan pada sel
yang lebih dalam pada folikel rambut, dan mempengaruhi pertumbuhan.
C. Cara
Kerja Kondisioner Rambut
Kondisioner rambut dirancang untuk
mencegah kerusakan lapisan luar dari rambut. Fungsi utama kondisioner rambut
adalah:
1.
Untuk membuat lapisan yang menutupi lapisan luar dan kasar dari
rambut-lapisan ini memberi rambut terlihat mulus dan seragam;
2.
Untuk menetralisir muatan listrik di permukaan rambut. Dengan
melakukan ini, rambut tidak sulit diatur, dan menjadi lebih mudah disisir dan bergaya;
Hal itu juga membuat tampilan lebih tebal, dan mencegah kekusutan.
Bahan aktif dalam kondisioner hanya
mempengaruhi permukaan rambut. Mereka tidak menembus bagian dalam rambut, dan
pastinya tidak mempengaruhi folikel rambut. Efeknya hanya sementara dan hilang
dalam beberapa hari (tergantung kondisi lingkungan). Saat rambut dicuci,
kondisioner akan hilang dari permukaan rambut. Efek kondisioner hanya sebagai
kosmetik, dan tidak memiliki manfaat medis. Sama dengan shampo, selain dari
bahan aktif (dari kondisioner itu sendiri), kondisioner juga mengandung
berbagai bahan dengan berbagai fungsi. Kondisioner mengandung wewangian,
pengawet, pelembab untuk rambut kering, pewarna, dll.
Referensi:
Shai A,
Maibach H, Baran R. Handbook of Cosmetic Skin Care (2nd Edition). Handbook of
Cosmetic Skin Care (2nd Edition). 2009. 17-26 p.
No comments:
Post a Comment